Malang merupakan daerah yang sejuk, dan tentu saja tempat sejuk terutama di daerah pegunungan banyak warung-warung yang menyediakan sate kelinci. Di Malang sendiri, warung-warung yang banyak menyediakan sate kelinci bisa kita temui di daerah Payung-Pujon. Sedangkan di Daerah pesisir akan sangat langka kita jumpai adanya warung sate kelinci. Apakah ini menandakan bahwa kelinci itu hanya bisa di daerah yang sejuk atau pegunungan?
Untungnya kelinci bukanlah tumbuhan seperti Apel, Durian ataupun Rambutan yang tidak akan bisa tumbuh jika di tanam di daerah pesisir (dekat laut). Kelinci adalah hewan yang mampu beradaptasi dengan cepat dan mampu berkembang biak dimanapun mereka berada asalkan ada tumbuha hijau yang cukup untuk makanan. Memang pada umumnya banyak orang yang bilang bahwa habitat kelinci itu umumnya di daerah yang sejuk. Namun pernyataan seperti ini nampaknya kurang akurat karena sudah banyak peternak di daerah pesisir seperti lamongan maupun tuban (di Jawa Timur) yang mengembangbiakkannya. Ayah saya yang bertempat tinggal di Tuban daerah pantai juga berternak kelinci, bahkan sudah beranak pinak hingga lebih dari 1 dasawarsa.
Lalu Mengapa banyak pernyataan bahwa kelinci hidupnya ditempat sejuk dan juga mengapa kita sering menjumpai wisata kuliner kelinci kebanyakan di daerah pegunungan? Pertanyaan seperti ini akan mudah terjawab jika anda berfikir menggunakan Logika yang simpel. Di Daerah Pesisir, pada umumnya masyarakat menganggap kebutuhan pokok untuk lauk adalah ikan laut. Hampir setiap harinya masyarakat pesisir selalu mengkonsumsi ikan laut, untuk konsumsi daging sendiri seperti daging ayam dan sapi biasanya lebih sering jika ada moment tertentu seperti hajatan, punya tukang di rumah, dll. Ya pokoknya lebih banyak makan ikan lah daripada daging.
Hal seperti ini sangat berbanding terbalik dengan mereka yang tinggal di area pegunungan. Untuk mereka yang tergolong dari keluarga mampu, tentu saja lauk utamanya adalah Daging-dagingan. sedangkan konsumsi ikan kebanyakan berupa ikan asin, atau ikan tawar. Masyarakat di daerah pegunungan tidak menganggap bahwa ikan adalah kebutuhan lauk utamanya. Kebetulan karena daging kelinci masih tergolong lebih murah daripada daging ayam, kambing ataupun sapi tentu saja daging kelinci bisa menjadi alternatif pilihan. Dan saya kira seperti itu asal-usulnya hingga sudah menjadi tradisi sampai sekarang.
Untuk harga daging kelinci sih mungkin masih flexibel, karena dulu kelinci tidak begitu populer, bahkan untuk dijual saja lakukanya sangat murah atau bahkan hanya untuk dikasih-kasihkan tetangga, maka tentu saja daging kelinci merupakan salah satu alternatif pilihan utama yang paling murah jika mereka ingin memakan daging. Kalau sekarang, mungkin di beberapa tempat daging kelinci bisa lebih mahal daripada daging ayam apalagi jika sudah masuk ke restoran-restoran.
Sampai saat ini, daging kelinci kurang begitu populer jika di wilayah pesisir bahkan beberapa orang merasa kasihan jika memakan daging hewan imut ini. Namun begitu sudah mulai banyak juga kok yang menkonsumsi daging kelinci, namun ya masih jarang-jarang. Seperti yang sudah saya bilang, bahwa sampai saat ini juga masih menjadi tradisi bahwa daging kelinci hanya populer di kawasan pegunungan. Menurut anda sendiri bagaimana sob? kalau menurut saya sih, selama masih halal di makan yang daging kelinci patut menjadi pilihan, apalagi gizinya juga sangat banyak. Rasanya sih empuk dan agak kenyal, jika dikunyah rasanya hampir kayak campurannya ayam sama sapi.
Oke, saya kira hanya sampai di sini saja saya berbagi info tentang habitat kelinci. Kesimpulannya Kelinci itu bisa hidup dimana saja kok sob, asalkan jangan di jemur aja.hehe. Oke sekian saja mudah-mudahan bermanfaat terutama bagi anda yang ingin memelihara kelinci.
Untungnya kelinci bukanlah tumbuhan seperti Apel, Durian ataupun Rambutan yang tidak akan bisa tumbuh jika di tanam di daerah pesisir (dekat laut). Kelinci adalah hewan yang mampu beradaptasi dengan cepat dan mampu berkembang biak dimanapun mereka berada asalkan ada tumbuha hijau yang cukup untuk makanan. Memang pada umumnya banyak orang yang bilang bahwa habitat kelinci itu umumnya di daerah yang sejuk. Namun pernyataan seperti ini nampaknya kurang akurat karena sudah banyak peternak di daerah pesisir seperti lamongan maupun tuban (di Jawa Timur) yang mengembangbiakkannya. Ayah saya yang bertempat tinggal di Tuban daerah pantai juga berternak kelinci, bahkan sudah beranak pinak hingga lebih dari 1 dasawarsa.
Lalu Mengapa banyak pernyataan bahwa kelinci hidupnya ditempat sejuk dan juga mengapa kita sering menjumpai wisata kuliner kelinci kebanyakan di daerah pegunungan? Pertanyaan seperti ini akan mudah terjawab jika anda berfikir menggunakan Logika yang simpel. Di Daerah Pesisir, pada umumnya masyarakat menganggap kebutuhan pokok untuk lauk adalah ikan laut. Hampir setiap harinya masyarakat pesisir selalu mengkonsumsi ikan laut, untuk konsumsi daging sendiri seperti daging ayam dan sapi biasanya lebih sering jika ada moment tertentu seperti hajatan, punya tukang di rumah, dll. Ya pokoknya lebih banyak makan ikan lah daripada daging.
Hal seperti ini sangat berbanding terbalik dengan mereka yang tinggal di area pegunungan. Untuk mereka yang tergolong dari keluarga mampu, tentu saja lauk utamanya adalah Daging-dagingan. sedangkan konsumsi ikan kebanyakan berupa ikan asin, atau ikan tawar. Masyarakat di daerah pegunungan tidak menganggap bahwa ikan adalah kebutuhan lauk utamanya. Kebetulan karena daging kelinci masih tergolong lebih murah daripada daging ayam, kambing ataupun sapi tentu saja daging kelinci bisa menjadi alternatif pilihan. Dan saya kira seperti itu asal-usulnya hingga sudah menjadi tradisi sampai sekarang.
Untuk harga daging kelinci sih mungkin masih flexibel, karena dulu kelinci tidak begitu populer, bahkan untuk dijual saja lakukanya sangat murah atau bahkan hanya untuk dikasih-kasihkan tetangga, maka tentu saja daging kelinci merupakan salah satu alternatif pilihan utama yang paling murah jika mereka ingin memakan daging. Kalau sekarang, mungkin di beberapa tempat daging kelinci bisa lebih mahal daripada daging ayam apalagi jika sudah masuk ke restoran-restoran.
Sampai saat ini, daging kelinci kurang begitu populer jika di wilayah pesisir bahkan beberapa orang merasa kasihan jika memakan daging hewan imut ini. Namun begitu sudah mulai banyak juga kok yang menkonsumsi daging kelinci, namun ya masih jarang-jarang. Seperti yang sudah saya bilang, bahwa sampai saat ini juga masih menjadi tradisi bahwa daging kelinci hanya populer di kawasan pegunungan. Menurut anda sendiri bagaimana sob? kalau menurut saya sih, selama masih halal di makan yang daging kelinci patut menjadi pilihan, apalagi gizinya juga sangat banyak. Rasanya sih empuk dan agak kenyal, jika dikunyah rasanya hampir kayak campurannya ayam sama sapi.
Oke, saya kira hanya sampai di sini saja saya berbagi info tentang habitat kelinci. Kesimpulannya Kelinci itu bisa hidup dimana saja kok sob, asalkan jangan di jemur aja.hehe. Oke sekian saja mudah-mudahan bermanfaat terutama bagi anda yang ingin memelihara kelinci.