Saturday, 27 June 2015

Sharing tentang Menjadi Peternak Kelinci yg Bermutu

Malang Melintang dalam dunia kelinci, akhirnya baru mengerti kenapa ada gap harga yg sangat besar di antara peternak biasa dengan peternak ternama.

Apa Bedanya?
Tidak lain dan tidak bukan adalah Mutu Kemurnian dari kelinci tsb.

Bagaimana Mutu Kelinci yg baik?
Kelinci yang bagus adalah kelinci yang sudah terjamin mutu kemurnian rasnya.

Bagi pemain yg sudah berpengalaman dalam dunia perkelincian, sedikit saja kekurangan dari kelinci anda, pasti akan segera diketahui kemurnian kelinci anda. Jika asal njeplak, pasti para mastahnya akan tertawa dalam hati..hehe..

Kasus yang terjadi pada saya.


Karena pada awalnya hanya hobi ingin memelihara, saya mencari kelinci yg pokoknya bagus. Gtw asal usulnya gpp. Ternyata, hobi ingin memelihara ini lama-lama berubah ingin menjadi peternak.

Sebagai Awalnya pilihan hunting saya jatuh di kota sebelah yg terkenal karena banyak media yg seringkali meliput, dan banyaknya peternak di kota tersebut. Dan dapat beberapa ekor yg saya sukai dan bagus menurut saya.

Setelah menjadi peternak, karena hunting sana-sini mencari bibit indukan otomatis saya banyak dapat ilmu dari banyak peternak dari berbagai Kota.

Dengan Ilmu yg semakin bertambah, saya baru menyadari, bahwa banyak dari kelinci bibit indukan saya ternyata mutunya banyak yg tidak murni, dan hanya sedikit yg murni. Sontak saya baru sadar, mengapa harganya murah-murah jika dibandingkan harus membeli di Peternak Ternama.

Lalu apa kata para mastah tentang kelinci hasil silangan ini? Jawaban mereka cukup sederhana. "Sampah" . Pada awalnya saya tercengang dan teriang-iang dengan kata-kata ini karena banyak dari kelinci saya yg pada akhirnya saya sadari sudah tidak murni. Namun setelah saya cerna baik-baik, kata sederhana ini cukup Memberikan makna yang mendalam dan Tepat.

Alasannya adalah, Karena banyaknya hasil silangan yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya, pada akhirnya membuat sebagian masyarakat kita terutama yang berkecimpung dalam dunia perkelincian bahkan peternak itu sendiri tidak paham benar dalam menentukan jenis kelinci.

Faktanya: Kata-kata Hasil persilangan sangat jarang diikutkan oleh penjual maupun peternak awam dalam menentukan jenis kelinci.

Contoh: Kelinci Fuzzy lop yang sudah di kawin silangkan, karena gen yg dibawa Anakanya lebih mirip ke Fuzzy Lop masih di sebut dengan Fuzzy Lop, begitu juga dengan kelinci Rex, Flamish Giant, Australia, New Zealand dan lain sebagainya. Dalam Kasus ini, maka sangat layak jika dikatakan jika hasil silangan adalah sampah karena bisa juga berarti menimbulkan pengertian yang tidak sebenarnya, palsu, menyesatkan publik dan di wariskan secara turun temurun. Maka Sudah Tepat Jika di katakan "sampah".
Untuk lebih menegaskan lagi Kebenaran dari kata sampah tersebut, maka bagaimana menjawab pertanyaan ini? "Lalu keturunan dari silangan ini lalu di silangkan lagi akan menjadi atau di sebut apa?"

Keadaan seperti diataslah  yang membuat wawasan masyarakat Indonesia tentang Kelinci Menjadi Hancur, Salah Kaprah dan Merusak Citra mutu Kelinci Indonesia. Parahnya, dari ratusan atau ribuan peternak kelinci yang ada di Malang Raya, Peternak yg mengetahui seluk beluk kemurnian dan pelestariannya masih bisa dihitung pakai Jari. Begitu Juga dengan daerah lainnya.


Dari Artikel Saya tersebut, saya Memprediksi akan Timbul Beberapa pertanyaan dan tanggapan Antara lain sebagai berikut, yang akan saya ulas satu persatu!

1. Bagaimana Cara kita mengetahui Terjaminnya Mutu Kemurnian kelinci?
2. Apakah Salah jika saya ingin menjadi peternak yang biasa-biasa saja, Tanpa Memperdulikan Kemurnian Ras. Asalkan beranak pinak dan bisa dijual kan saya sudah bisa untung?
3. Kenapa Kemurnian Ras menjadi begitu penting? Toh banyak konsumen yang hanya ingin sekedar memelihara, Asal terlihat lucu kan tidak masalah?
4. Jika di Kawin-kawin silangkan, lalu kita namai dengan nama ras buatan kita sendiri kan Indonesia bisa terkenal dengan banyaknya ras yang baru muncul?



By: Ardya Rabbitry

No comments:

Post a Comment