Sunday 14 June 2015

Berburu Kelinci Ternyata tidak Mudah



Minggu kemarin, saya ingin sekali menambah koleksi kelinci Lop kami. Dengan semangat berapi-api dan uang juga sudah kami siapkan kami langsung berangkat bersama istriku tercinta. Kami naik sepeda motor mio kesayangan sembari jalan-jalan di waktu minggu sore. Kegiatan ini hampir selalu kami lakukan disaat hari libur seperti pada hari minggu. Benar, semenjak kami hobi memelihara kelinci, kami seperti ketagihan untuk mencari kelinci yang bagus karena sepertinya koleksi kami di rumah tidak cukup memuaskan kami.

Motor kami kemudikan pelan-pelan sembari toleh kanan kiri sambil menikmati hawa sejuk malang di sore hari. Beberapa waktu kemudian akhirnya kami pun sampai di tempat penjual kelinci langganan kami. Begitu kami turun dari motor, kami lihat penjualnya lagi tidur pulas mungkin karena kelelahan menunggu pelanggan datang. Kami tidak enak untuk membangunkannya. Yah, kamipun langsung menuju ke tempat koleksi kelincinya. Kami berjalan menyusuri kandang-kandang kelinci tersebut, sambil memelototi satu-persatu kelinci yang ada dalam kandang. Masih banyak anakkan kelinci yang baru lahir dan masih disusui induknya. Usianya masih terlalu kecil untuk bisa kami beli karena paling masih berumur kurang dari satu minggu. Kamipun melanjutkan melihat kelinci lainnya.

Setelah beberapa lama, kelinci lop yang kami inginkan ternyata tidak ada. Akhirnya kamipun memutuskan untuk pulang. Sampai ditempat motor kami parkir, kami lihat penjualnya mulai bangun. Kami samperin, sembari ngobrol tentang kelinci. Akhirnya kami memutuskan untuk pamit pulang dan minta kabar kalau sudah ada kelinci yang kami inginkan.

Sebenarnya masih banyak tempat peternakan kelinci lain yang bisa dikunjungi, namun karena minggu sebelumnya kami sudah kesana, dan hasilnya pun sama kami rasa beberapa minggu ke depan saja kami mulai hunting lagi.

Sedikit cerita di atas menunjukkan bahwa ternyata walaupun di Malang ataupun di Batu banyak peternak kelinci, namun untuk mencari kelinci yang sesuai dengan kriteria kami benar-benar sangat susah. Jika ada, kadang-kadang penjualnya juga tidak mau menjual kepada kami dengan alasan untuk bibit indukannya sendiri. Jika ada anakannya, kadang baru berumur 2 bulan pun langsung ludes terjual ke pengepul.

Kriteria yang kami inginkanpun sebenarnya minimal harus berumur 3 bulan. Kami memang enggan jika membeli kelinci yang masih berumur 2 bulan, karena selain rentan mati, kami sebenarnya ingin mencari kelinci yang sudah siap kawin, kalau menunggu dari usia 2 bulan sangatlah lama dan walaupun saya mau, kemungkinan juga tidak akan mudah mendapatkannya karena selain harus bersaing dengan pengepul, kami juga agak pemilih orangnya. Hehe

Hal ini secara tidak langsung menunjukkan fakta bahwa permintaan kelinci dari konsumen lebih banyak daripada ketersediaan kelinci dari peternaknya. Tidak heran jika banyak peternak yang mengaku kewalahan dalam menyediakan stock kelinci karena kebutuhan konsumen memang sangat banyak. Saya Rasa jika anda mempunyai jiwa busines man, anda patut mempertimbangkan potensi mendirikan peternakan kelinci.

By: Ardya Rabbitry

No comments:

Post a Comment